Kamis, 09 Juli 2009

Asal Mula Sesebutan SILI(H)WANGI (9)

ASAL MULA SESEBUTAN
SILI(H)WANGI


Sesebutan Prabu Wangi setelah peristiwa perang BUBAT atau Pasundan BUBAT (peristiwa yang sangat menyedihkan).

Maha Raja Lingga Buwana Wisesa (Mokteng Bubat)
Sang Maha Raja Sunda Galuh mulai dinobatkan menjadi Raja Sunda pada tahun 1350.
Mempunyai seorang putrid yang amat cantik bernama : NYAI CITRA RESMI, anak dari Nyai Lisning.

Pada Tahun 1357, Sang Maha Raja gugur di BUBAT diwilayah Majapahit. Semula Sang Prabu (Sang Maha Raja) berkeinginan akan menikahkan putrinya dengan : Maha Raja Sri Raja Sanagara atau Hayam Wuruk, begitu pula sebaliknya keinginan Sang Prabu Majapahit, amat mendambakan seorang istri yang sepadan dengan wibawa serta kharismanya.

Namun setelah sampai pada sat yang telah di musyawarahkan keduanya, Nyai Retna Citra Resmi dijadikan bentuk upeti oleh ulah Maha Patih Mada. Hal ini menimbulkan rasa sedih bagi diri sang putrid, dan peristiwa ini terjadi hanyalah semata-mata ulah Sang Maha Patih Mada.

Akhirnya……
Keduanya (Maha Raja Sunda) dan pasukan Patih Mada, tidak lagi bias menahan amarahnya. Bala tentara Majapahit segera di perintahkan untuk menyergap Duta Maha Raja Sunda. Sang Maha Raja sunda menyaksikan keadaan itu tertegun sambil menundukan kepalanya.

Pada pikirannya :
Tak akan kuat menghadapi sergapan Bala Tentara Majapahit yang besar serta tidak terbilang itu.

Ada yang mengendarai GAJAH dipimpin langsung oleh Patih Mada, Kuda dan Kereta menyerang untuk menangkap Maha Raja Sunda.
Namun……
Daripada mati tanpa perlawanan membela kebenaran, bukanlah sifat kepahlawanan dan tidaklah sudi menerima kedaulatan Majapahit. Dengan kekompakan luar biasa Bala Tentara Sunda tanpa sisa GUGUR hingga mempertahankan titik darah penghabisan.

Melihat gelagat demikian……
Sang Putri Nyai Retna Citra Resmi berbuat nekad dari pada hidup nanti sebagai perempuan boyongan, lebih baik mati dan bunuh diri.
Pejabat Sunda yang gugur
(dan diberi Gelar dengan sebutan PRABU WANGI) :

1. Tumenggung Larang Agung
2. Mantri Sohan
3. Mantri Saya
4. Ki Rangga Kaweni
5. Mantri Usus (ajudan pribadi Maha Raja)
6. Senopati Setra Jali
7. Mantri Siring
8. Ki Jagat Paya
9. Ki Wirayuda
10. Ki Nahkoda Braja
11. Ki Nahkoda Bule
12. Ki Juru Astra
13. Ki Sebrang Keling
14. Ki Supit Kelingking
15. Sang Prabu
16. Sang Putri (Nyai Retna Citra Resmi)

Sedangkan Sang Raja Hayam Wuruk (Raja Sanagara) sangat sedih kehilangan Putri Idaman yang ia impikan Dewi Citra Resmi yang selalu terbayang di kelopak mata.

Maha Raja Lingga Buwana Wisesa :
Meninggalkan seorang anak laki-laki : Niskala Wastu Kencana, yang baru berusia 9 (sembilan) tahun.

Maha Raja punya adik :
Mangkubumi Suradipati, alias :
Sang Bunisora, Sang Batara Guru dari Jampang dan dimakamkan di daerah Geger Omas.

Pada tahun 1372, Niskala Wastu Kencana, dinobatkan menjadi Raja (SUNDA dan GALUH).
Dan bergelar :
Maha Raja Prabu Niskala Wastu Kencana,
Prabu Resi Guru Buwana Tunggal Dewata,
Prabu Sili(h)wangi

PRABU SILI(H)WANGI
Adalah gelar seorang Raja, karena Raja tersebut mampu memiliki :
1. Nama yang harum.
2. Mempersatukan Seluruh Rakyat Jawa Barat.
3. Memberi Kesejahteraan dan Kertana Harja Rakyat.
4. Adil dan Bijaksana.

Selama memerintah Sang Niskala Wastu Kencana, bersemayam di :
Keraton Sura Wisesa, sebagai ibukota Kerajaan GALUH di Kawali

Tidak ada komentar: